Makalah Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan

Makalah Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan -- Ilmu Pengetahuan, Pengertian Ontologi dan Contohnya, Contoh Makalah Ontologi Pengetahuan, Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan, Pembahasan Ontologi Ilmu Pengetahuan, Pembahasan Materi Ontologi Filsafat pdf.

Disini admin akan membagikan pengetahuan melalui Makalah Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan untuk kalian yang membutuhkan. Silahkan dibaca dan pahami di bawah ini.

http://www.karyaku.web.id/


A. Pendahuluan

Filsafat adalah telaahan yang ingin menjawab berbgai persoalan secara mendalam tentang hakikat sesuatu atau dengan kata lain filsafat adalah usaha untuk mengetahui sesuatu.

Secara umum bidang kajian filsafat cukup luas dan meliputi berbagai jenis bidang kajian. Menurut Arifin dalam susanto (2010) ruang lingkup kajian filsafat meliputi berbagai bidang yaitu: (1) kosmologi (2) ontologi: (3). Phyilosophy of mind; (4) efistemologi; (5) aksiologi.

Pada mulanya ontologi dan metafisika adalah satu, yaitu dibahas dalam kajian metafisika. Kemudian pada para filusuf membedakan antara metafisika dan ontologi pada pemilihan kajian atau objek yang ditelaah.

Prof. B. Delggaaauw membedakan antar ontologi dan metafisika melihat dari objeknya. Objek yang bisa ditangkap dengan panca indra termasuk masalah ontologi, sedangkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra termasuk bidang metafisika. Ontologi secara ringkas membahas realitas atau suatu entitas dengan apa adanya. Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu  fakta. Untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi memerlukan proses bagaimana ralitas tersebut dapat diakui kebenarannya. Untuk itu proses tersebut memerlukan dasar pola berfikir, dan pola berfikir didasarkan bagaimana ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar pembahasan realitas.

Sementara itu penjelasan deskriptif mengenai ontologi sebagaimana akan diuraikan tentang bidang kajian filsafat ontologi, meliputi definisi ontologi, objek kajian ontologi, aliran-aliran dalam metafisika ontologi, teologi dan  landasan ontologi pancasila.

Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan dapat:
  1. Menjelaskan pengertian definisi ontologi.
  2. Menidentifikasi objek kajian ontologi.
  3. Menjelaskan aliran dalam metafisika ontologi.
  4. Menjelaskan teologi
  5. Menjelaskan landasan ontologi pancasila.


B. Pembahasan

1. Definisi Ontologi

Ontologi adalah usaha sadar untuk mengenal tentang hakekat yang berada. Menurut Susanto (2010) Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Istilah ontology berasal dari bahasa Yunani, yaitu taonta yang berarti ‘yang berada’, dan logos berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Dengan demikian, ontologi berarti ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada.

Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa” yang menurut Aristoteles merupakan the firs filosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani ‘on’ sama dengan being, dan ‘ logos ‘ sama dengan logic. Jadi, ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis, yang berlainan dapat dikatakan ada; dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa  yang ada. 

Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1936 M. untuk menemani teori tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis. Dalam perkembangannya Christian Wolff  dalam Susanto (2010) menjadi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi.

Dengan demikian, metafisiska umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedangkan metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi, dan teologi. Kosmologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang alam semesta. Psikologi adalah cabang filsafat secara khusus membicarakan tentang jiawa manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang secara khususmembicarakan tuhan.

2. Objek Kajian Ontologi

Objek telaahan ontologi  adalah  yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan pengatur serta penentu alam semesta.

Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kualitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahannya akan menjadi telaah monise, paralelisme, atau pluralisme. Bagi pendekatan kualitatif realitas akan tampil menjadi aliran aliran materialism, idea-lisme, naturalism, dan hilomorphisme.

3. Aliran-Aliran dalam Metafisika Ontologi

Ontologi atau bagian metafisika yang umum, membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh yang mengkaji persoalan-persoalan, seperti hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kebebasan, dan lainnya.

Menurut Susanto (2010) didalam pemahaman atau pemikiran ontologi dapat ditemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut:

a. Aliran Monoisme

Paham monoisme menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu saja sebagai sumber asal. Baik yang asal berupa materi maupun rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Paham monoisme terbagi menjadi dua aliran, yaitu aliran materialism dan aliran idealisme. Aliran materialism menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut aliran naruralisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya cara tertentu.sedangkan aliran idealisme dinamakan juga spiritualisme. Aliran idealisme beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka raga mini semua berasal dari ruh, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi atau zai itu hanyalah suatu jenis dari penjelmaan ruhani. 

b. Aliran Dualisme

Aliran dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualism, materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begitupun ruh muncul bukan karena adanya materi.

c. Aliran Pluralisme

Paham pluralisme berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure, lebih dari satu atau dua entitas.

d. Aliran Nikhilisme 

Paham nikhilisme menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas manusia. Aliran ini tidak mengakui validitas alternative positif. Dalam pandangan nikhilisme, Tuhan sudah mati. Manusia bebas berkehendak dan beraktivitas. 

e. Aliran Agnotisisme

Aliran agnotisisme menganut paham bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya. Manusia tidak mungkin mengetahui hakikat batu, air, api, dan sebagainya. Sebab menurut aliran ini kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indranya maupun oleh pikirannya. Paham agnotisisme mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda, baik hakikat materi, maupun hakikat ruhani.

4. Teologi

Teologi juga merupakan bagian dari kajian bidang ontologi. Istilah teologi memiliki pengertian yang sangat luas dan beragam. Dalam kamus teologi, dijelaskan bahwa teologi dalam bahasa Yunani artinya pengetahuan mengenai Allah, yaitu usaha metodis untuk memahami serta menafsirkan kebenaran wahyu O’Collins dalam Susanto (2010). Dalam bahasa latin, teologi diartikan ‘ilmu yang mencari pemahaman’, maksudnya dengan menggunakan sumber daya rasio, khususnya ilmu sejarah dan filsafat, teologi selalu mencari dan tidak pernah sampai pada jawaban terakhir dan pemahaman yang selesai. 

5. Landasan Ontologi Pancasila

Atas dasar pengertian ontologi, pandangan ontologi dari pancasila adalah Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil (Damarjati dalam Susanto, 2010). 

Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu, yang esa dan segala sesuatu tergantung kepadanya. Manusia memiliki susunan hakikat pribadi yang monoprularis, yakni bertubuh / berjiwa, bersift individu / makhluk social, berkedudukan sebagai peribadi berdiri sendiri/makhluk Tuhan yang menimbulkan kebutuhan kejiwan dan religious, yang seharusnya secara bersama-sama dipelihara dengan baik dalam kesatuan yang seimbang, harmonis, dan dinamis.

Satu secara mutlak tidak dapat terbagi, rakyat adalah keseluruhan jumlah semua orang, warga dalam lingkungan daerah atau Negara tertentu. Hakikat rakyat adalah pilar Negara dan yang berdaulat.  Adil ialah dipenuhinya sebagai wajib segala sesuatu yang merupakan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang mencakup hubungan antara Negara dengan warga Negara, hubungan warga Negara dengan Negara, dan hubungan antarsesama warga Negara. 

C. Penutup

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalamdari segala sesuatu yang ada.

Objek kajian ontologi terdiri dari objek telaah ontologi, dan objek formal ontologi, dengan tiga kajian ontologi melalui metode dalam ontologi yang member tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu: (1) abstraksi fisik; (2) abstraksi bentuk; (3) abstraksi metafisik.

Kajian metafisika ontologi didalamfilsafat ilmu menyelidiki segala kemungkinan dan kenyataan yang terjadi dan kajian. Kajian asumsi bahwa fisafat ilmu erat kaitannya dengan pengkajian analisis konsep, dan bahwa yang digunakannya dan juga perluasan serta penyusunan cara-cara yang lebih dan lebih tepat untuk memperoleh pengetahuan.

Aliran-aliran dalam metafisika ontologi adalah aliran monoisme yang terbagi menjadi dua aliran, yaitu aliran materialisme dan aliran idealisme, aliran dualisme, aliran pluralisme, aliran nikhilisme dan aliran agnotisisme.

Teologi merupakan bagian dari kajian bidang ontologi dalam bahasa teologi diartikan ilmu yang membagi pemahaman 

Landasan ontologi pancasila mempelajari keberadaan dalam bentuk yang paling. Dari pancasila adalah Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.

Daftar Pustaka :

Susanto. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi aksara.
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi aksara.


Itulah Makalah Filsafat Ilmu tentang Ontologi Pengetahuan yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat untuk kalian. Selanjutnya baca : Makalah Filsafat Ilmu : Epistimologi Pengetahuan