Cerpen Cinta "Perjalanan Honeymoon ke Bandung"

Cerpen Cinta "Perjalanan Honeymoon ke Bandung" -- Kisah Romantis Bulan Madu ke Bandung, Cerita Pengalaman Honeymoon di Bandung, Cerita Cinta Perjalanan Honeymoon ke Bandung, Cerita Pengantin Baru Perjalanan Honeymoon ke Bandung, Bulan Madu Asyik di Bandung, Cerita Singkat Cinta tentang Perjalanan Honeymoon ke Bandung.

Halo sobat karyaku, kali ini admin akan menyampaikan sebuah cerita tentang Perjalanan Honeymoon ke Bandung. Sebuah kisah romantis bulan madu sepasang suami istri di kota Bandung. Cerita cinta ini merupakan lanjutan dari cerita yang berjudul "Cerita Hari Pernikahanku". Selamat membaca. Awas baper! hehehe.


Perjalanan Honeymoon ke Bandung

Jumat sore nanti kami akan terbang ke Bandung. Perjalanan pertama bersama suami. Honeymoon, bulan madu. Ehem.

Mungkin terlalu cepat, karena baru kemarin hari pernikahan berlangsung. Namun tiket sudah terlanjur dipesan oleh calon suami sejak persiapan pernikahan kala itu. Gak papalah ya hehehe.

Paginya, aku masih sempat untuk menyelesaikan berkas-berkas yang telah jauh-jauh hari aku persiapkan, hanya pas foto saja yang belum sempat dicetak. Bulan itu bertepatan dengan penerimaan CPNS. Aku mengikuti seleksi dosen di salah satu Universitas Islam di Jambi.

Selepas subuh di hari Jumat itu, kami masih disibukkan dengan urusan merapikan rumah, sembari packing-packing. Lalu kami sarapan.

Setelah semuanya dirasa siap, kami berangkat ke studio foto. Lalu melanjutkan perjalanan ke kosan tempat suami sewaktu masih bujang. Tetapi sebelum kesana, aku meminta untuk mampir ke mall sebentar.

"Ke mall itu bentar ya, Kak.. ada yang pengen Adek beli, hehe." Pintaku.

"Oke sayang." Jawabnya.

Suamiku pun mengendarai motor dengan agak kencang. Mengingat waktu kami tak banyak, sebelum waktu Jumatan harus sudah di rumah kembali. Alhamdulillah sudah halal, jadi aku bisa pegangan. Hahaha. 

Setelah dari mall, kami menuju ke kantor pos yang letaknya tidak jauh dari kosan suami. Tenang, santai. Berkas siap dikirim. Bismillah.

Lalu kami mengambil pakaian suami yang sudah disiapkannya di kosan untuk digabung bersama pakaianku di koper kami. Kemudian bergegas pulang.

Sesampainya di rumah, aku melanjutkan urusan packing. Memastikan tidak ada yang tertinggal. Rencananya kami akan berlibur selama lima hari.

Sementara itu, suamiku bersiap-siap untuk sholat Jumat.

Selagi suami ibadah, aku membersihkan dan merapikan kamar, menyusun tumpukan kado yang belum sempat dibuka dan menyiapkan makan siang lalu mendirikan sholat zuhur.

Setelah suami pulang dari masjid dan berganti pakaian, kami santap siang bersama. 

Kemudian, kami memesan taksi online untuk mengantarkan kami ke bandara. Perjalanan dari rumahku ke bandara sekitar 30 menitan sampai satu jam. Kami berpamitan kepada Ayah, Ibu dan saudara-saudara.

"Hati-hati di jalan"
"Selamat liburan"
"Selamat merayakan cinta"
"Ciyeee honeymoon"
Itulah ungkapan-ungkapan dari keluarga juga sahabat. Hehehe.

Alhamdulillah, sepanjang perjalanan aku bersyukur sembari memandangi wajah suamiku yang tertidur di mobil. Nampaknya dia masih lelah. Sedang aku senang sekali karena mau jalan-jalan. ^_^

Setibanya di bandara, kami langsung check-in lalu menuju ruang tunggu. 

Sebelum berangkat, selagi duduk menunggu, aku memposting poto tangan kami yang sedang berpegangan, alay dikit gak papalah. Sah. Wkwk.

Tak lama, sekitar setengah jam saja, pintu Gate-4 dibuka. Kami pun berbaris memasuki pesawat tujuan Bandung. Pukul 15:10 kami mulai take off

Bismillah. Semoga selamat tiba di Bandung. Sampai jumpa lagi Palembang.

Hari ke-1, Suatu Sore di Bandung

Pukul 16:30 kami tiba di Bandung. Sambil mengantri di tempat pengambilan koper, kami memperhatikan sekitar bandara, mencari tempat memesan taksi. 

Di luar bandara, ternyata banyak taksi yang berbaris. Kami bertanya ke pusat informasi, petugas menunjuk salah satu taksi dan menyebutkan ongkos menuju ke hotel yang sudah kami booking.

Hotel yang kami pilih adalah hotel sederhana dan terbilang murah. Letaknya di jalan Talaga Bodas dan tidak jauh dari Trans Studio Bandung.

"Pak, kalau mau ke Lembang, naik apa ya Pak?" Tanyaku pada Bapak sopir taksi.

"Sewa mobil aja, Neng. Ongkosnya sekitar 600 ribu". Jawabnya.

Kami juga bertanya-tanya tentang tempat wisata dan tempat beli oleh-oleh kepada Bapaknya.

Setibanya di hotel, kami langsung ke resepsionis dan menunjukkan bukti booking kami. Lalu, resepsionis memberikan kunci kamar kami.

Ternyata di hotel ini tidak ada lift. Lumayan olahraga ke lantai tiga. Apalagi suami yang angkat koper.

Tapi rasa lelah itu terbayar dengan pemandangan indah kota Bandung di sore hari dari jendela kamar kami. Matahari senja.

Sebentar lagi memasuki waktu sholat maghrib. Efek lelah, kami tertidur. Hampir saja terlewatkan. Kami belum sholat Ashar. Bergegas ke kamar mandi, berwudhu, lalu sholat berjamaah.

Tak lama, masih bersimpuh di atas sajadah, adzan Maghrib terdengar jelas ke kamar kami. Mungkin hotel ini dekat dengan masjid. Lalu kami melanjutkan sholat Maghrib.

Usai sholat dan berdoa. Kami melanjutkan bersih-bersih yang tertunda karena tertidur. 

Rasa capek belum usai. Kami masih berleha-leha di kamar. Sebenarnya perut sudah lapar, tapi malas keluar cari makan.

"Pesen makanan pake go-food aja gimana?" Tanyaku.

"Makan apa, Dek ? Keluar aja lah, sekalian menikmati suasana Bandung di malam hari. Tapi kita sholat Isya aja dulu ya dek, ntar ketiduran lagi." Kata suami.

Lepas sholat Isya, kami turun ke lobi, ada juga tamu yang baru datang untuk menginap. Di luar hotel, jalanan masih ramai.

Jalan sedikit dari hotel, ada warung sederhana yang menjual masakan rasa Sunda.

"Nasi ayamnya dua porsi, Teh. Minumnya teh hangat." Pesan suami yang sedikit bisa bahasa Sunda.

Di samping tempat kami makan, ada gerai ATM dan juga minimarket. Pas banget. Ambil duit sekalian jajan cemilan. Beli susu biar tambah energi.

Setelah makan dan jajan, kami pulang ke hotel. Malam itu, suami masuk angin. Jadilah liburan di Bandung diawali dengan kerokan. Ada-ada aja.

"Makasih sayang.." Kata suami yang haru sambil meneteskan air mata.

Aku pun tersenyum tersipu malu.

Selamat istirahat. Besok kita mulai berpetualang.

--- Bersambung Cerita berikutnya -->> Cerpen Cinta "Keseruan di Trans Studio Bandung"